Jumat, 12 September 2014

Potensi Waduk Nawangan dan Goa Lawa Platar, Wonogiri


Waduk Nawangan merupakan salah satu potensi wisata yang ada di Kabupaten Wonogiri. Waduk ini teretak di Dusun Nawangan, Desa Platarejo, Giriwoyo, Wonogiri. Sekitar satu jam perjalanan dari kota Wonogiri. Secara geografis, waduk terletak di atas pegunungan dan dikelilingi hutan pinus dan jati yang masih asri. Pohon pinus masih dikelolah, pohonnya masih terus disadap sampai saat ini. Pengunjung yang ingin menikmati indahnya pemandangan Waduk Nawangan harus masuk sekitar 2 KM dari jalan raya Batu-Giribelah. Namun jangan khawatir, akses jalan menuju waduk ini sudah baik, semua kendaraan bisa masuk sampai daerah waduk.



 

Pembangunan waduk ini atas prakarsa dari Presiden Soeharto dan diresmikan sendiri oleh beliau pada 1 Juli 1976. Fungsi utama dibangunnya waduk ini sebagai sarana irigasi dan pengairan sawah yang ada di sekitarnya. Fungsi tersebut masih berlaku sampai saat ini, dimana pengairan sawah-sawah di sekitarnya bergantung pada waduk ini. Dengan adanya waduk ini, warga, setidaknya dua desa, bisa menggantungkan hidupnya pada pertanian.

Warga sekitar waduk ini memang banyak yang berprofesi sebagai petani. Bahkan sampai sekarang pun masih banyak  yang setia dengan profesi ini, baik sebagai mata pencaharian utama atau sekedar sampingan. Selain pertanian, warga juga banyak yang ternak sapi skala rumahan. Pertanian tentu otomatis akan menyediakan banyak pakan ternak karena pada dasarnya kedua sektor tersebut berhubungan. Tidak mengherankan ketika sore hari banyak dijumpai orang lalu lalang mencari rumput di sekitar waduk ini untuk pakan ternak. Pemandangan yang alami yang meneduhkan.



Di sekitar waduk terdapat perkebunan pohon pinus yang dikelola oleh dinas terkait (dephut setempat). Perkebunan tersebut sampai saat ini masih dikelola. Pohonnya masih berproduksi. Secara berkala masih disadap. Menurut obrolan saya dengan petugas yang menyadap (lupa namanya) getahnya dikumpulkan dan nantinya dijual ke kota, biasanya Semarang. Nantinya bisa jadi bahan baku parfum, sabun, dll.


Namun sayangnya usia pohon pinus sudah tua, sudah mengalami penurunan produksi. Tidak seproduktif beberapa tahun lau. Memang beberapa bagian kecil sudah dilakukan tindakan. Namun bukan tindakan peremajaan pohon pinus tetapi menggantinya dengan pohon jati, bahkan beberapa malah menjadi lahan pertanian, saya sendiri tidak tau alasan mengganti pohon pinus menjadi pohon jati. Mungkin masalah ini bisa menjadi perhatian dinas terkait (dinas kehutanan) selain masih banyaknya pohon pinus yang sudah menurun tingkat produksinya.


Potensi terpendam Waduk Nawangan
Fungsi lain Waduk Nawangan sebagai sarana rekreasi. Fungsi inilah yang menurut saya kurang dimaksimalkan, bahkan terkesan tidak diperhatikan. Saya meyakini potensi besar Waduk Nawangan dikembangkan lagi untuk sarana rekreasi atau yang lainnya. Dengan harapan nantinya bisa menjadi nilai tambah tersendiri bagi waduk ini.
Saat ini hampir setiap hari memang ada saja orang yang datang ke waduk, selain  petani dan pencari rumput tentunya, karena memang gratis. Entah untuk menikmati pemandangan, pacaran, atau sekedar ingin tau saja. Ironisnya kadang tempat ini menjadi tempat maksiat dan mesum orang tidak bertanggung jawab (dan tidak modal tentunya). Di beberapa sudut waduk ditemukan beberapa botol minuman keras, ironis memang. Hal tersebut karena potensi rekreasi tidak dimaksimalkan dan kemudian disalahgunakan.
Lantas bagaimana cara supaya fungsi rekreasi tidak disalahgunakan?  Menurut saya tentu dengan memaksimalkan potensi yang ada. Salah satu potensi yang saya maksud salah satunya adalah bias mengembangan kawasan Waduk Nawangan sebagai tempat Outbond atau Camping Ground. Saat ini Wonogiri belum punya bumi perkemahan yang baik. Saya meyakini Waduk Nawangan punya potensi untuk dikembangkan menjadi tempat Outbond and Camping Ground (bumi perkemahan). Mengapa saya meyakininya? Sebelumnya mari kita lihat dulu syarat-syarat Outbond and Camping Ground (bumi perkemahan) yang baik/ideal.
1.                        Menantang tapi aman
2.                        Terjangkau alat transportasi
3.                        Dekat atau ada arena berbakti kepada masyarakat (baksos)
4.                        Ada tempat rekreasi
5.                        Ada tempat belanja (warung, toko, dll)
6.                        Ada sarana MCK (mandi, cuci, kakus)
7.                        Ada sarana kesehatan
Dari syarat-syarat tersebut mari kita lihat satu-persatu. Waduk Nawangan memilliki alam yang alami dan indah. Waduk yang terletak di atas gunung dikelilingi perkebunan pinus serta pemandangan pegunungan sekitar yang elok. Lingkungannya menantang, dikelilingi hutan, banyak pohon tinggi dan alami, di tempat tinggi, pokokknya seru untuk kegiatan alam. Saya rasa banyak wahana permainan yang bisa dikembangkan di tempat ini. Saya teringat dulu ketika masih kecil (masih SD), waktu itu TPA (tempat pengajian Al-Quran) mengadakan kegiatan jelajah alam. Waktu itu kami diajak keliling pegunungan di sekitar waduk. Kegiatan tersebut melelahkan karena kami yang masih kecil harus mendaki jalan terjal dan berbatu untuk sampai ke atas. Di sepanjang perjalanan kami dikenalkan macam-macam tumbuhan dan hewan yang kami temui di jalan. Pemandangannya pun sangat indah dan menenangkan, kalau beruntung bisa melihat waduk Gajah Mungkur dari atas gunung. Pengalaman tersebut tidak pernah saya lupakan sampai sekarang. Wahana lain yang bisa dikembangkan permainan air, rafting, dan masih banyak lainnya. Untuk kemanannya bisa dibangun dengan suatu sistem sambil jalan, mudah saja kalau itu. Jadi syarat nomor 1 terpenuhi.
Akses jalan menuju Waduk Nawangan sudah baik dan memadai. Jalannya beraspal dan baru diperbaiki. Transportasinya pun mudah karena desa Platarejo dilalui jalur lintas selatan sehingga banyak dilalui bus. Namun untuk menuju waduknya harus masuk jalan kecil sekitar 2KM dari jalan raya. Tapi jangan khawatir jalannya sudah beraspal. Syarat nomor 2 terpenuhi.
Lokasi waduk juga tidak jauh dengan perkampungan jadi kalau mau mengadakan bakti sosial bisa dilakukan. Syarat ke-3 terpenuhi. Selanjutnya syarat ke-4 otomatis terpenuhi kare pada dasarnya satu tempat dengan tempat rekreasi. Manariknya waduk ini dekat dengan beberapa tempat rekreasi lainnya. Di bawah terdapat Goa Platar. Tempatnya searah dari jalan raya. Goa yang misterius dan masih alami. Agak ke utara ada Goa Maria(Sendang Ratu Kenya). Semua masih satu dengan Platarejo. Agak jauh ke selatan ada museum Karst Dunia (yang katanya museum karst terbesar di Asia Tenggara), di daerah Praci.
Untuk syarat ke-5 saya rasa otomatis terpenuhi karena ketika ada suatu acara pasti para pedagang akan datang dengan sendirinya. Sebagai contoh ketika ada gelaran wayang, turnamen olahraga, atau Sendang Ratu Kenya setiap minggu pasti banya pedagang di sekitarnya. Nah tinggal syarat ke-6 dan 7 yang belum ada. Tapi menurut saya itu bukan suatu masalah karena mudah saja diadakan.
Nah itulah ide saya mengenai memaksimalkan potensi Waduk Nawangan, bagaimana menurut anda?
Goa Lawa Platar
Oh ya karena letaknya berdekatan dengan Waduk Nawangan, saya sertakan sekalian tulisan tentang Goa Platar.
Goa Platar terletak di dusun Platar, tidak jauh dari jalan raya. Goa ini masih alami dan misterius. Dinamakan Goa Lawa karena menjadi sarang Lawa (kelelawar). Kalau masuk ke goa ini akan banyak dijumpai kelelawar yang bergelantungan di langit-langit goa. Kedalaman goa belum ada yang tau karena belum ada ilmiah yang mengukurnya sampai tuntas. Namun yang pasti goa ini sangat dalam. Menurut cerita banyak orang yang ingin membuktikan kedalaman goa tetapi selalu gagal karena tak kunjung mendapati pangkalnya.

Goa Platar juga mengeluarkan sumber mata air yang mengalir. Air ini kemudian digunakan warga sekitar untuk keperluan sehari-hari. Di sekitar goa juga dibangun padusan untuk keperluan mandi dan mencuci warga sekitar.



Goa ini dikenal goa yang angker. Di depat pintu masuk goa terdapat pohon beringin yang besar seolah menambah keangkeran goa ini. Menurut mas Prapto (warga sekitar). Goa Platar merupakan tempat berkumpulnya makhluk tidak kasat mata. Goa Platar belum banyak dikenal karena ‘penghuninya’ belum membuka tempat tersebut tapi suatu saat akan di buka juga kalau sudah waktunya.

Terlepas dari hal tersebut goa ini punya potensi untuk dikembangkan menjadi tempat wisata. Goa ini punya daya tarik tersendiri. Goa misterius tetapi indah dengan stalagtit dan stalagnitnya, dengan bentuk batuannya, dengan kedalamannya, dengan suangai yang keluar dari perut goanya, dsb.
Jika anda main ke Waduk Nawangan coba mampir pula ke Goa Platar untuk membuktikannya.

Desa Platarejo memang menyimpan banyak keindahan. Tampilan luarnya saat ini memang masih biasa, sama seperti yang lainnya, tandus dan kering. Tinggal seberapa kuat kemauan untuk membuka tirai penutup tersebut supaya lebih banyak orang bisa melihat keindahan yang tersembunyi tersebut.

1 komentar:

  1. wahh perlu dikembangkan lagi nih,, karena kemungkinan potensinya kedepan akan bagus

    ini rekomendasi buat kamu yang ingin berlibur ke Dieng Plateau :)
    Paket Wisata Dieng

    BalasHapus