Sabtu, 16 Juli 2011

WONOGIRI: Deskripsi


1) Situasi Alam WonogiriGeografi Wonogiri terletak di 7 º 32 '- 8 º 15' Lintang Selatan dan Bujur 110 º 41 '- 111 º 18' bujur timur. Wonogiri posisi sangat strategis karena terletak di ujung selatan Provinsi Jawa Tengah, dan diapit oleh Provinsi Jawa Timur dan Propinsi DIY. Luas total 182,236.02 hektar Wonogiri. Administratif dibagi menjadi 25 Kecamatan, 43 Kecamatan dan 251 Desa. Kondisi alam pegunungan berbatu kapur sebagian besar, terutama di selatan, yang meliputi Pegunungan Seribu dan merupakan mata air Solo.

WONOGIRI: Sejarah dan Asal-usul

Sejarah pembentukan Kabupaten Wonogiri tidak bisa terlepas dari perjalanan hidup dan perjuangan Raden Mas Said atau dikenal dengan julukan Pangeran Sambernyawa. Asal kata Wonogiri sendiri berasal dari bahasa Jawa wana (alas/hutan/sawah) dan giri (gunung/pegunungan). Nama ini tepat menggambarkan kondisi wilayah Kabupaten Wonogiri dahulu yang memang sebagian besar berupa sawah, hutan dan gunung.
Pemerintahan di Kabupaten Wonogiri awal mulanya merupakan suatu daerah basis perjuangan Raden Mas Said dalam menentang penjajahan Belanda. Raden Mas Said lahir di Kartasuro pada hari Minggu, 8 April 1725. Raden Mas Said merupakan putra dari Kanjeng Pangeran Aryo Mangkunegoro dan Raden Ayu Wulan yang wafat saat melahirkannya. Memasuki usia dua tahun, Raden Mas Said harus kehilangan ayahandanya karena dibuang oleh Belanda ke Tanah Kaap (Ceylon) atau Srilanka. 
Hal itu karena ulah keji berupa fitnah dari Kanjeng Ratu dan Patih Danurejo. Akibatnya, Raden Mas Said mengalami masa kecil yang jauh dari selayaknya seorang bangsawan Keraton. Raden Mas Said menghabiskan masa kecil bersama anak-anak para abdi dalem lainnya, sehingga mengerti betul bagaimana kehidupan kawula alit. Hikmah dibalik itulah yang menempa Raden Mas Said menjadi seorang yang mempunyai sifat peduli terhadap sesama dan kebersamaan yang tinggi karena kedekatan beliau dengan abdi dalem yang merupakan rakyat kecil biasa.

WONOGIRI DENGAN SEJUTA POTENSI

Pandangan Wonogiri adalah daerah yang tandus, berbatu, sulit air merupakan pandangan yang sudah kuno. Hamparan wilayah yang berbatu, tandus dan bergunung-gunung tidak menjanjikan untuk suatu daerah adalah suatu penilaian yang salah. Dengan kejelian pemanfaatan geografis disertai ide-ide brilian mengubah keterbatasan menjadi kelebihan. Di balik daerah berbatu di Wonogiri ternyata menyimpan potensi wisata yang bagus karena menawarkan sesuatu yang berbeda dengan yang lainnya. Wonogiri masa kini adalah daerah yang mempunyai sejuta potensi yang mengagumkan. Baik pariwisata, budaya, maupun potensi alamnya.

Museum Karst Terbesar Ada di Wonogiri

Museum Karst Terbesar ada di Wonogiri. Wonogiri merupakan salah satu kabupaten yang ada di Jawa Tengah. Bekas wilayah Mangkunegaran ini secara administratif terbagi menjadi 25 kecamatan. Sebagian besar keadaan alam kabupaten Wonogiri terdiri dari pegunungan berbatu gamping, terutama bagian selatan. Selain itu juga berupa bukit-bukit dan masuk dalam jajaran pegunungan seribu. Kabupaten Wonogiri terkenal sebagai daerah yang gersang. Namun keadaan alam yang demikian dan potensi yang ada coba dimanfaatkan oleh pemerintah dengan membangun Museum Karst Dunia untuk menarik wisatawan datang ke Wonogiri.
Museum Karst ini terletak di desa Gebangharjo, kecamatan Pracimantoro, Wonogiri. Kurang lebih 1 jam perjalanan dari Wonogiri kota. Museum Karst ini dinilai sebagai museum terbesar dan terunik di Indonesia, bahkan Asia Tenggara. Di Indonesia sendiri terdapat setidaknya 3 museum karst tapi hanya di Wonogiri yang menggambarkan keseluruhan kondisi di Indoneisa. Retribusi untuk masuk museum ini hanya 2 ribu per motor sehingga sangat terjangkau, bahkan untuk ukuran pelajar sekalipun. Museum ini dibangun dengan tujuan menyediakan informasi tentang kawasan karst kepada semua pihak untuk kepentingan ilmu pengetahuan, pendidikan, wisata yang bersifat edukatif, konservasi dan pemberdayaan masyarakat.

suatu cerita sudut wilayah WONOGIRI


Platarejo merupakan salah satu desa di selatan kabupaten Wonogiri. Tempatnya masih asri, jauh dari polusi. Pemandangan sekeliling desa juga sangat menakjubkan dengan hamparan sawah yang membentang indah. Bukti dari keelokan desa Platarejo dengan adanya beberapa obyek wisata di desa tersebut, mulai dari Waduk Nawangan, Goa Platar, Goa Maria, Sendang Pucung, Gedong, dan lain sebagainya.
Khusus untuk Sendang Pucung dan Gedong, asal usul kedua tempat tersebut menarik untuk dipelajari karena mengandung nilai satra dan sudah dipercaya warga sekitar secara turun temurun. Keberadan Sendang Pucung dan Gedong juga mencerminkan eksistensi wilayah Platarejo dari sejarah Jawa. Sebenarnya masih banyak cerita lain yang ada di desa Platarejo. Namun yang akan kita bahas di sini adalah cerita dibalik Sendang Pucung dan Gedong saja.