Kamis, 03 November 2011

Rasulan, Bersih Lahir dan Batin


Rasulan atau bersih desa adalah suatu ritual untuk membersihkan desa baik secara fisik maupun batin. Fisik dalam artian membersihkan lingkungan sekitar. Biasanya dengan membersihkan sekitar rumah lalu dilanjutkan kerja bakti bersih desa. Sedangkan batin berarti membersihkan jiwa masing-masing pribadi untuk ke depannya lebih baik.
Sebenarnya rasulan sendiri sudah mengalami pergeseran arti. Dahulu rasulan adalah suatu ritual untuk mengusir makhluk halus agar tidak mengganggu desa. Selain itu juga sebagai rasa syukur kepada sang Pencipta terhadap panen yang didapat. Sekarang sudah berubah sesuai perkembangan jaman.
Rasulan adalah suatu tradisi yang sudah berlangsung sejak. Biasanya di tempat lain tradisi ini di sebut dengan tradisi merti dusun atau merti desa. Rasulan diadakan setelah selesai melakukan panen dan merupakan acara yang diadakan oleh masyarakat sebagai ungkapan syukur atas panen yang diberikan oleh Sang Pemberi rejeki. Biasanya kegiatan rasulan ini diselenggarakan per pedukuhan/ dusun dengan waktu pelaksanaan yang berbeda- beda.

Banyak rangkaian kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka rasulan ini. Biasanya kegiatan ini di mulai dengan kegiatan bersih dusun dengan melakukan kerja bakti di sekitar lingkungan mereka. Acara rasulan ini pun menjadi semakin semarak dengan berbagai pertunjukan yang di adakan seperti reog, jathilan, kethoprak, wayang, dan kegiatan pementasan kesenian yang  lain. Pada puncak acara rasulan ini di adakan semacam kirab mengelilingi dusun. Semua peserta kirab mengenakan aksesoris tradisional ataupun sesuatu yang unik untuk di pertontonkan. Biasanya kostum- kostum yang di kenakan merepresentasikan kehidupan masyarakatnya yaitu seperti kelompok petani yang memakai caping dan cangkul, guru yang memegang buku, siswa- siswi sekolah yang mengenakan seragam sekolah, kelompok seni dengan seragam identitasnya, klub sepak bola dengan seragam bolanya, dan masih banyak lagi. Ada juga kelompok pemuda yang mengenakan seragam tentara dengan meriam tiruan dari bambu sebagai perlambang ketahanan dan keamanan. Selain mengenakan berbagai macam aksesoris dalam kirab rasulan juga di sertakan segala macam hasil panen yang merupakan bentuk syukur masyarakat atas panen yang melimpah, dari pisang, jagung, kacang, padi, dan lain sebagainya.
Pada hari pelaksanaan rasulan itupun setiap keluarga memasak masakan spesial untuk tamu- tamu mereka. Hal ini mirip dengan tradisi lebaran dimana seseorang datang ke tempat kerabatnya kemudian menikmati hidangan spesial yang disediakan tuan rumah. Sungguh sangat terasa suasana kekerabatan ketika ada acara semacam ini.
Tradisi rasulan secara tidak langsung juga turut melestarikan budaya lokal. Diyakini kebudayaan merupakan media mempersatukan masyarakat secara keseluruhan.
Sebagai salah satu bentuk kearifan local, ada beberapa nilai positif dari pelaksanaan tradisi rasulan ini. Yang pertama yaitu adanya kesadaran bahwa rejeki yang di terima merupakan Anugerah dari Yang Maha Kuasa yang patut di syukuri. Ini berkaitan dengan inti dari pelaksanaan rasulan itu sendiri yaitu sebagai ungkapan rasa syukur atas karunia yang telah di berikan oleh Sang Pencipta. Yang kedua yaitu adanya semangat untuk memelihara budaya dan kesenian. Hal ini tercermin dengan adanya acara- acara kesenian seperti kethoprak, reog, jathilan, wayang, dan kegiatan seni lainya dalam setiap pelakasanaan rasulan. Ini merupakan suatu hal yang positif mengingat saat ini kemajuan zaman dan informasi telah dengan cepat mengikis budaya- budaya bangsa yang patut kita lestarikan. Ketiga yaitu sebagai sarana untuk kembali memupuk semangat kekeluargaan antar warga dan juga semangat nasionalitas. Dengan adanya tradisi ini masyarakat terus menjaga kebersamaan baik untuk kegiatan pra rasulan maupun saat pelaksanaan itu sendiri yang tentu saja dapat memupuk kembali semangat kekeluargaan. Itulah sekilas tentang budaya Rasulan.

4 komentar:

  1. foll back pak agus..
    http://annisaluphmom.blogspot.com/

    BalasHapus
  2. nggih mb nisa...
    sek pny blog baru :)

    BalasHapus
  3. perbanyak lagi PAk, pernak-pernik tentang Kab Wonogiri, yang terkini atau yang terlampau. I'll always support U. Good Job!

    BalasHapus