Kamis, 18 September 2014

Perkenalkan Air Terjun Binangun, Obyek Wisata Baru dari Jatipurno, Wonogiri

Belum lama ini ada obyek wisata baru di Wonogiri yang ingin dikenalkan pada masyarakat, yakni Air Terjun Binangun Watu Jadah. Terletak di Dusun Grenjeng, Desa Girimulyo, Kecamatan Jatipurno, Kabupaten Wonogiri, Propinsi Jawa Tengah. Berikut artikel dari bagus@infowonogiri.com, semoga bisa membantu menyebarluaskan dan memopulerkan obyek wisata ini. Air Terjun Binangun Watu Jadah  berada di di lereng Pegunungan Lawu Selatan.   Ada dua air terjun di wilayah itu dan salah satunya merupakan air terjun yang tinggi yang dinamakan Watu Jadah.  Saat ini, masih banyak orang yang belum mengetahui keberadaan air terjun itu. Bahkan warga sekitar pun masih ada yang belum mengetahuinya.
Nama air terjun Watu Jadah berasal dari formasi bebatuan di sekitar air terjun yang berupa lempengan batu berbentuk kotak dan saling bertumpuk seperti jadah atau makanan yang terbuat dari ketan. Uniknya, air terjun ini memiliki ketinggian sekitar 40 m dengan tiga alliran terjunan air.

Selain Air Terjun Watu Jadah tak jauh dari lokasi ini terdapat pula air terjun lain dengan nama Air Terjun Sendang Pelangi.  Air terjun ini memiliki ketinggian sekitar 20 m dengan dinding bebatuannya yang berwarna warni seperti pelangi. Aliran air terjun itu juga dapat diatur menjadi satu jalur atau dua jalur. Caranya dengan membuat bendungan di aliran sungai di atas air terjun. Ini biasa dilakukan warga yang sering berkunjung di tempat itu.


Untuk menuju ke lokasi tersebut membutuhkan waktu sekitar satu jam dengan berjalan kaki. Memang cukup asyik sebenarnya, karena di sepanjang perjalanan, orang bisa menikmati hamparan sawah yang berjajar di lereng pegunungan dan suara gemericik air sungai yang menemani sepanjang perjalanan. Hamparan sawah itu berdampingan dengan area pemakaman. Selanjutnya, untuk menuju air terjun tersebut harus melewati sungai kecil. Pepohonan rindang, jalan yang masih sempit dan naik turun di tepi sungai menjadi tantangan tersendiri bagi pengunjung. Di air terjun pertama, ada tiga kubangan air yang tidak terlalu dalam sehingga bisa untuk berendam. 

Dusun Grenjeng Desa Girimulyo Kecamatan Jatipurno terdapat potensi wisata alam yang tersembunyi. Adalah wisata air terjun di bawah kaki pegunungan Lawu Selatan. Di sana terdapat dua air terjun yang jaraknya berdekatan. Kedua nama wisata air terjun itu yaitu air terjun Watu Jadah dan air terjun Binangun.

Untuk bisa menikmati air terjun di sana tidak mudah. Sebab selain jaraknya cukup jauh dari Kota Kabupaten Wonogiri, yang diperkirakan harus menempuh jarak sejauh 60 km ke arah Timur dari Wonogiri Kota, juga belum ada akses jalan kendaraan bermotor (Kbm) menuju ke lokasi itu. Kbm hanya bisa ditempuh sampai di Dusun Grenjeng. Selanjutnya harus menempuh jalan kaki.
“Dengan jalan kakipun baru bisa dilalui melalui jalan setapak yang baru dibuka,” tutur Camat Jatipurno Agus Tarmanto ditemani Sekdes Girimulyo, Sugito. Praktis karena factor sarana transportasi dan publiksi yang minim, maka dua lokasi wisata air terjun itu tidak terkenal. Jangankan warga tetangga, penduduk setempat saja, banyak yang tidak mengetahui, keculi diceritai orang yang pernah kesana.

Jika mau ke sana dalam waktu dekat ini, maka untuk sampai ke lokasi air terjun harus mau berjalan kaki selama kurang lebih satu jam dengan berjalan normal atau santai. Sebab akses ke sana baru akan dibuka awal pecan ini, rencananya Jumat (6/1/12). Namun tidak rugi bagi peminat wisata alam jik kesana dengan berjalan kaki.
Pasalnya pemandangan sepanjang jalan menuju ke lokasi air terjun menyuguhkan kesegaran alami. Antara alin pemandangan pepohonan yang rindang dan hijau, susana yang sejuk, tanaman pepohonan pinus, cengkeh, durian, kelapa, kakau dan tanaman padi sawah serta tanaman lainnya. Harapannya, jika jalan menuju ke sana telah dibuka maka akan mempermudah akses terutama motor.
Alunan suara burung dan belalang jengkerik saling bersautan berebut dengan irama air sungai untuk mencuri perhatian kesunyian. Sepanjang perjalanan, tampak warga setempat sibuk bertani dan merumput, itu artinya menunjukan wilayah setempat cukup banyak ditempati penduduk. Susana perjalanan melalui anak sungai Watu Jadah adalah pijatan kerikil kecil sepanjang sungai dangkal, sejuk dan jernih.

Jika perjalanan sudah menempuh waktu sekitar 40 menit, maka akan tampk air terjun pertama. Inilah air terjun Binangun, setinggi 10-an meter dan 25 meteran. Di atasnya terdapat tiga kubangan air yang dangkal. Disini pengunjung bisa berendam sembari merasakan tekanan aliran air. Bebatuan besar-besar menjadi pemandangan disertai rerimbunan pepohonan.
Pengunjung masih harus berjalan lagi selama 20 menit untuk sampai ke air terjun Watu Jadah.
Jika dilihat sepintar, air terjun ini tampak seperti air terjun lainnya. Akan tetapi jika diperhatikan seksama maka akan ditemukan keunikan dari air terjun Watu Jadah ini. Lempengan bebatuan bertumpuk dengan garis kemiringan 65-90 derajat diibaratkan seperti jadah (makanan berbahan ketan).
Menariknya lagi, aliran air terjun ini bisa disesuikan keingingn. Pengunjung bisa mengatur air terjun sendiri sesuai selera. “Aliran airnya bisa disetel sesuai keingingan, mau yang lebar atau yang kecil. Caranya sederhana, tinggal ke atas membendung sungai diatasnya. Warga yang biasa kesini mesti sering memainkan bendungan diatasnya,” katanya.
Mau coba kesana, buruan mumpung saat ini sedang musim durian, bisa buat di makan di sana untuk menghangatkan badan seusai kedinginan, atau juga bisa dibawa pulang untuk oleh oleh kelurganya. Bisa juga membawa oleh oleh keripik sukun, singkong atau tales. 

Aksesbilitas

Terletak 43 km ke arah timur kota Wonogiri.  Dapat ditempuh dengan menggunakna kendaraan pribadi atau umum.  

Sesampainya di Kecamatab Jatipurno perjalanan diteruskan ke arah utara sejauh 13 km hingga tiba di pelataran parkir lokasi air terjun tersebit berada. Selanjutnya dari pelataran parkir ini diteruskan dengan berjalan kaki melalui jalan setapak sejauh kurang lebih 250 m
Bagi yang menggunakan kendaraan umum dari Terminal Jatisrono 
O iya hampir lupa, obyek wisata “Watu Jadah ini terletak di wilayah timur Wonogiri, kira” 30Km dari kota Wonogiri. Tepatnya di wilayah Dusun Grenjeng, Desa Girimulyo, Kecamatan Jatipurno, Kabupaten Wonogiri.
Kalau mau ke obyek wisata “Watu Jadah” anda harus menuju terminal Jatisrono kemudian ke utara arah kec.Jatipurno trus sampai terminal Jatipurno kanan kira” 50m belok kiri, mulai dari situ sudah ada penunjuk arah.

Di Dusun Grenjeng Desa Girimulyo Kecamatan Jatipurno terdapat potensi wisata alam yang tersembunyi yaitu wisata air terjun di bawah kaki atau lereng pegunungan Lawu Selatan.  Nama wisata air terjun itu yaitu air terjun Watu Jadah. Selain Air Terjun watu Jadah sebenarnya masih terdapat satu air terjun lagi yaitu air terjun Binangun.
Bagi pecinta alam pastilah menyukai perjalanan ke air terjun ini dikarenakan perjalanan menuju ke air terjun Watu Jadah cukup sulit. Dikarenakan belum adanya akses jalan untuk kendaraan maka perjalanan menuju ke air terjun pastilah sangat menarik, selain jarak yang kita tempuh cukup jauh kitapun harus melalui jalan setapak sepanjang perjalanan kita disuguhkan dengan pemandangan persawahan yang indah dan suara-suara burung yang menemani kita sepanjang perjalanan selain suara gemericik air sungai. Selain jalan setapak kita juga akan menyusuri sungai kecil untuk menuju ke lokasi air terjun, perjalanan di tepi sungai ini cukup menarik dikarenakan masih pepohonan yang rindang dan jalan sempit yang naik turun membuat kita merasa benar-benar kembali ke alam. Namun perjuangan kita tidaklah akan sia-sia karena di air terjun pertama yaitu air terjun Binangun terdapat 3 kubangan yang tidaklah dalam sehingga bisa kita pakai untuk menyegarkan badan setelah perjalanan selama kurang lebih 1 jam. Untuk menuju air terjun Watu Jadah pengunjung masih harus berjalan lagi selama 20 menit untuk sampai ke air terjun Watu Jadah. Jika dilihat sepintas, air terjun ini tampak seperti air terjun lainnya. Akan tetapi jika diperhatikan seksama maka akan ditemukan keunikan dari air terjun Watu Jadah ini. Lempengan bebatuan bertumpuk dengan garis kemiringan 65-90 derajat diibaratkan seperti jadah (makanan berbahan ketan). Menariknya lagi, aliran air terjun ini bisa disesuikan sesuai keinginan. Pengunjung bisa mengatur air terjun sendiri sesuai selera. 
Tiket masuk adalah Rp 2000 per orang dan biaya parkir Rp 1000.
Sumber: https://sites.google.com/site/wisataairterjun/jawa-tengah/air-terjun-binangun-watu-jadah---karanganyar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar